Sukabumi Berita | Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jabar terus memperbaiki infrastruktur, seperti jalan dan jembatan, yang rusak akibat bencana di sejumlah titik di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur.
Menurut Kepala Dinas BMPR Jabar Bambang Tirtoyuliono, sebagian jalan yang sempat rusak dan tertutup material longsor sudah bisa dilewati kendaraan secara terbatas pada Minggu (8/12/2024) kemarin. Salah satunya Jalan Cikembar – Jampang Tengah – Kiaradua sudah bisa dilewati semua jenis kendaraan secara bergantian di tiga titik, yakni Km 146+400, Km 139+050 dan Km 148+400.
Begitu pula, kata Bambang, Jalan Waluran – Malereng — Palangpang — Puncak Darma — Cisaar, termasuk Jalan Kiaradua – Waluran, Surede – Tegalbuleud – Sidangbarang. Sedangkan Jalan Cibadak — Cikidang — Pelabuhan Ratu bisa dilewati melalui jalan nasional.
Sementara beberapa jalan yang masih terbatas untuk dilewati karena masih dalam perbaikan antara lain ruas jalan Sukabumi (Baros) – Sagaranten akibat beton retak dan amblas. Alat Breaker sudah mulai membongkar beton yang retak.
Jalur Cisaat—Sp. Loji terputus akibat amblas badan jalan (gorong – gorong). Sp. Loji — Puncak Darma Jalan terputus akibat Jembatan Cihaur ambruk. Jembatan bailey dan bronjong mobilisasi dan sementara kendaraan motor bisa lewat dengan menggunakan jembatan bambu. Tegalbuleud — Sagaranten terputus karena Jembatan Cilengka amblas. Jembatan bailey dalam proses mobilisasi.
Waluran — Jampang Kulon jalan masih terputus karena amblas dan ruas Bagbagan – Kiaradua sudah tembus untuk dilalui, tetapi masih ada potensi longsoran dan masih banyak sisa material tanah di badan jalan.
Sedangkan berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar per Ahad (8/12/2024), sebanyak sepuluh orang meninggal dunia dan sudah dievakuasi. Sementara dua warga masih dalam proses pencarian.
Jumlah wilayah terdampak bencana sebanyak 39 kecamatan dan 158 desa. Tanah longsor terjadi di 147 titik kejadian, banjir di 79 Titik kejadian, angin kencang di 25 titik kejadian, dan pergerakan tanah di 84 titik kejadian.
Berdasarkan data BPBD Jabar, korban terdampak bencana sebanyak 3.252 KK/5.184 jiwa, yang mengungsi sebanyak 892 KK/2.921 jiwa. Terdata juga, rumah rusak berat sebanyak 628 unit, sedang 360 unit, ringan 603 unit, dan terendam sebanyak 1.080 unit.