SukabumiBerita.com—Gempa megathrust yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diprediksi melanda Selat Sunda dan Mentawai-Siberut menjadi perhatian warga Sukabumi.
Sebab, posisi Sukabumi yang berada tidak jauh dari zona subduksi Selat Sunda, sehingga tidak menutup kemungkinan wilayah Sukabumi terdampak bencana dahsyat yang disebabkan gempa megathrust pada masa mendatang.
Megathrust Selat Sunda merupakan gempa akbar yang memiliki titik pusat di Selat Sunda yang dapat menimbulkan tsunami hingga ketinggian 20 meter dan menyebabkan kerusakan yang meluas.
Ditambah lagi, wilayah pesisir selatan Sukabumi merupakan ujung Sesar Cimandiri yang seringkali terjadi gempa. Wajar dapat menimbulkan rasa khawatir, bahkan panik warga masyarakat Sukabumi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mengungkapkan, tercatat 8 kecamatan di daerah Kabupaten Sukabumi yang rawan berpotensi tsunami ketika gempa megathrust melanda kawasan pantai selatan.
“Belum lama ini kami baru mendapatkan peta wilayah potensi terdampak tsunami dari Badan Informasi Geospasial Bogor di mana dalam peta tersebut menyebutkan ada delapan kecamatan yang rawan terdampak tsunami,” ungkap Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, dikutip dari keterangannya, hari ini.
Kecamatan yang paling rentan terdampak gempa megathrust ini adalah wilayah yang berada di pesisir selatan, meliputi Cisolok, Ciemas, Ciracap, Pelabuhanratu, Simpenan, dan Tegalbuleud.
Mencermati dari peta pemodelan tsunami, jika terjadi gempa di zona Megathrust Selat Sunda, maka warga pesisir Sukabumi diimbau untuk lebih waspada karena ombak setinggi lebih dari 20 meter akan menyapu pantai selatan dari Cisolok hingga Tegalbuleud dalam waktu 20 menit.
Sedangkan di wilayah pesisir Sukabumi, gelombang tsunami bisa mencapai Teluk Palabuhanratu yang meliputi wilayah Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, hingga Simpenan dengan ketinggian ombak rata-rata 3-20 meter dalam waktu 20 menit.
Disimpulkan bahwa Kecamatan Palabuhanratu yang berada di teluk merupakan kecamatan terparah yang rawan potensi tsunami ketika gempa megathrust nantinya terjadi.
Menanggapi persoalan ini, BPBD memastikan pihaknya telah melakukan pemetaan yang menjadi salah satu upaya mitigasi bencana jika terjadi tsunami.
BPBD juga menyarankan agar masyarakat dapat menghadapi ancaman tersebut dengan tidak panik. Namun, harus waspada dengan memperkuat kesiagaan dan kesiapan menghadapi bencana mulai dari sekarang, karena tidak tahu pasti kapan gempa besar tersebut datang.