Sukabumi Berita | Banjir merendam rumah warga dan puluhan hektare sawah di Desa Sukasirna, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Minggu (13/4/2025) kemarin sore. Banjir karena meluapnya Sungai Cipangasahan setelah intensitas hujan deras cukup lama melanda wilayah tersebut.
Air yang meluap tiba-tiba membuat warga tak sempat menyelamatkan harta benda mereka. Menurut warga, air mulai memasuki rumah tanpa disadari.
“Kami tidak sadar kalau air sudah mulai meluap ke belakang rumah. Semua perabotan, termasuk alat elektronik, kasur, kursi, terendam air. Kami hanya bisa berbenah sebisanya,” katanya.
Banjir di Sukabumi kali ini lebih parah dibanding sebelumnya. Lebih dari 20 hektare sawah terendam banjir, sehingga petani terancam mengalami gagal panen.
Kepala Desa Sukasirna Deni Riswandi mengatakan banjir akibat luapan sungai memang kerap terjadi, tetapi intensitas curah hujan beberapa minggu terakhir membuat kondisinya semakin parah.
“Dari dahulu memang sering terjadi banjir saat hujan besar, tetapi sekarang intensitasnya sangat tinggi. Selain faktor alam, ada juga pengaruh dari perkebunan sawit. Saat ini sawitnya sedang mati, jadi sisa airnya mengalir ke perkampungan,” kata Deni.
Tiga kampung yang terdampak paling parah adalah Kampung Pangasahan, Babakan Banten, dan Kampung Cieurih, dengan ketinggian air sempat mencapai 50 sentimeter di beberapa titik. Untuk saat ini, pemerintah desa melakukan evakuasi warga terdampak banjir Sukabumi, serta pendataan kerusakan lahan pertanian dan rumah warga.