spot_img
Kamis, November 21, 2024
spot_img

Komitmen Lintas Sektoral Tangani Stunting di Kota Sukabumi

Baca Juga

SukabumiBerita.comDinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi, bekerja sama dengan tujuh kecamatan telah menggelar kegiatan rembuk stunting.

Sekretaris DP2KBP3A Kota Sukabumi, Rina Hestiana, mengatakan bahwa rembuk stunting merupakan langkah pencegahan dan penanganan dalam menekean kasus stunting dengan mengkoorinasikan seluruh pihak.

“Kami berharap, dengan adanya rembuk stunting ini ini bisa menjadi upaya menurunkan angka stunting dan mencegah terjadinya kasus baru,” kata Rina, Senin (9/9/2024).

Camat Citamiang Aries Ariandi mengatakan sebagai salah satu wilayah yang menjadi fokus dalam pengentasan stunting, pihaknya telah memperkuat komitemen bersama untuk mengagendakan berbagai program pada triwulan keempat tahun 2024, yang bertujuan untuk mempercepat penurunan angka stunting. Aries menyebut dari program yang sudah berjalan, didapatkan hasil penutunan Keluarga Rawan Stunting (KRS) di Kecamatan Citamiang.

“Mengevaluasi kinerja TPPS, kita merencanakan program apa saja yang akan dilakukan di triwulan keempat. Alhamdulillah dari rembuk stunting kita menyepakati komitmen bersama bagaimana menurunkan angka prevalensi stunting. Per bulan Juli ada penurunan salah satunya dari Kelurahan Nanggeleng dari 98 Keluarga Rawan Stunting (KRS) menjadi 93 KRS dan di Kelurahan Tipar dari 115 KRS menjadi 92 KRS,” ungkap Aries.

Sementara itu Camat Baros, Hendaya, menuturkan selepas kegiatan rembuk stunting, pihaknya bersama lintas sektor akan mengintensifkan pencegahan dini dengan penyuluhan terutama menyasar pada remaja putri yang akan menjadi calon ibu.

“Bagaimana semua berkomitmen agar tidak ada lagi kasus stunting. Untuk Keluarga Rawan Stunting kita sudah berkoordinasi dengan lintas sektor agar bersama – bersama menuntaskan agar tidak ada lagi kasus atau zero stunting. Insyaallah nanti akan dilakukan edukasi, penyuluhan kepada remaja putri karena mereka adalah generasi muda yang akan menjadi calon pengantin dan melahirkan keluarga berkualitas,” ujarnya.

Pada Tahun 2021 berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kota Sukabumi sebesar 19,1%. Tahun 2022 sebesar 19,2% berada di bawah provinsi dan nasional, dan pada Tahun 2023 berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia (SKI) sebesar 26,9%.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
Terbaru

Longsor Timbun Jalan Sukabumi-Sagaranten

Sukabumi Berita | Jalan Raya Sukabumi (Jubleg)-Sagaranten di Kampung Cijangkar, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, tertimbun tanah longsor pada...
spot_img
spot_img