SukabumiBerita.com—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) secara massif memberikan edukasi kepada para remaja, terkait pencegahan stunting yang dimulai sejak usia dini. Edukasi dilakukan sebagai upaya membantu pemerintah daerah dalam mengentaskan permasalahan stunting di Kota Sukabumi.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, dr. Lulis Delawati mengatakan, pemahaman pencegahan stunting harus dimiliki sejak usia dini terlebih bagi remaja putri yang kelak akan menjadi ibu. Edukasi pencegahan stunting dilakukan dengan program seminar yang menyasar pada ratusan remaja yang duduk di bangku sekolah SMA di Kota Sukabumi.
“Stunting ini masih menjadi masalah kesehatan gizi di Indonesia, maka kita berharap melalui seminar sosialisasi ini untuk siswi remaja bisa meningkatkan pengetahuannya terkait dengan pencegahan stunting,” kata dr. Lulis, Selasa (24/9/2024).
Agenda ini kata dr. Lulis, merupakan rangkaian dari Hari Bakti IDI ke 116 untuk bisa berkontribusi aktif kepada masyarakat. Selain memberikan edukasi kepada masyarakat, IDI Kota Sukabumi juga memperkuat pemahaman terkait stunting kepada para dokter, dengan harapan prevalensi stunting di Kota Sukabumi dapat diturunkan sesuai dengan target yang diharapkan.
“Nanti kita akan melakukan seminar juga untuk para dokter terkait juga pencegahan stunting. Jadi dipintarkan dokternya, ditingkatkan pengetahuan masyarakatnya untuk menekan angka prevalensi stunting. Kita juga akan berikan makanan tambahan untuk bayi yang mengalami gizi buruk,” katanya.
Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting di Kota Sukabumi berada di angka 5,69% pada Februari 2024 dengan 1.065 balita stunted, dan meningkat menjadi 6,38% pada Juni 2024 dengan 1.291 balita.