UMMI Sukabumi Unjuk Rasa Bela Palestina

0

SukabumiBerita.comCivitas akademika terdiri dari rektor, dosen, dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi melakukan unjuk rasa untuk membela Palestina dan mengutuk kebiadaban Israel yang melakukan genosida di Gaza, Palestina.

Atribut khas bendera negara berjuluk Negeri Para Nabi mewarnai aksi. Mereka juga membawa poster bertuliskan ‘Stand with Palestine.’

Unjuk rasa diawali dengan mimbar umum penyampaian orasi baik dari kalangan mahasiswa maupun dosen. Dilanjutkan dengan penggalangan dana, doa bersama hingga tausiyah untuk membangkitkan rasa solidaritas kepada Bangsa Palestina.

Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi Reny Sukmawani membacakan dasasila pernyataan sikap atas genosida yang terjadi di Palestina. Dia mengatakan, berbagai serangan, penindasan, pengusiran dan pembunuhan dilakukan Zionis Israel untuk menguasai tanah Palestina.

“Sejak 7 Oktober 2023 hingga saat ini, agresi dan serangan militer Israel terhadap warga Palestina merupakan serangan yang paling keji, biadab, dan brutal dalam sejarah konflik Israel dan Palestina. Korban terbunuh telah mencapai hampir 35.000 orang dan terluka mencapai lebih dari 77.867 orang, yang sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak,” kata Reni, Selasa (7/5/2024).

Dia mengatakan, kondisi itu diperparah saat pasokan makanan dan bantuan kemanusiaan yang diawasi dan dibatasi secara ketat oleh tentara Israel sehingga kelaparan menjadi pemandangan yang memilukan.

“Ironisnya, tindakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina justru mendapat pembiaran dan dukungan dari negara-negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat,” katanya.

Atas kondisi tersebut, pihaknya mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.

“Dalam pernyataan sikap kita juga meminta agar Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina. Kemudian mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina,” katanya.

“Kita juga mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri RI dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan barat dalam kasus konflik Israel-Palestina,” kata dia.

Selain itu, dia juga mendesak agar pemerintah tidak membuka peluang hubungan diplomasi dengan Israel. “Yang kita tekankan tadi pada pemerintah itu bahwa jangan sedikitpun berpikir sekali-kali untuk justru melakukan hubungan diplomasi dengan negara-negara yang mendukung Israel ini,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini