Sukabumi Berita | Peringatan Hari Nelayan Ujunggenteng ke-59 bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan wujud nyata keteguhan masyarakat pesisir Sukabumi dalam melestarikan budaya leluhur di tengah arus modernisasi.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi, Yudi Mulyadi, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan syukuran Hari Nelayan Ujunggenteng tahun ini yang dinilai berhasil menunjukkan semangat pelestarian budaya lokal.
“Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup, masyarakat pesisir tetap setia menjaga nilai-nilai tradisi yang diwariskan para leluhur. Ini patut diapresiasi,” kata Yudi, Kamis (12/6/2025).
Peringatan tahun ini mengusung tema “Sagara Ngajaga Laut Kidul Ku Budaya”, yang diwujudkan dalam berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti tarian daerah, rampak kendang, serta penampilan kesenian lokal oleh putra-putri pesisir. Kegiatan ini memperkuat rasa kebersamaan dan kebanggaan budaya.
Puncak acara ditandai dengan prosesi larung saji, yaitu pelepasan sesaji ke tengah laut sebagai simbol rasa syukur atas limpahan rezeki dari hasil laut.
“Ritual sakral ini menjadi momen paling ditunggu-tunggu, sekaligus memperkuat nilai spiritual masyarakat nelayan Ujunggenteng, yang merupakan bagian dari Geopark Ciletuh-Palabuhanratu dan telah diakui sebagai UNESCO Global Geopark,” pungkas Yudi.