Sukabumi Berita | Seorang pendaki asal Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia saat sedang mendaki Gunung Slamet via jalur Blambangan, Purbalingga, Jawa Tengah. Proses evakuasi berlangsung dramatis, setelah puluhan tim SAR yang dikerahkan harus menuruni jalur ekstrem sebelum sampai ke basecamp pendakian.
Korban bernama Yuswandi, berada di pos 5 jalur pendakian Gunung Slamet, via Blambangan, Purbalingga, Jawa Tengah. Korban yang ditemani istri dan seorang porter ini mendaki pada Sabtu sore, 26 Juli 2025 dan berniat bermalam di sekitar pos 5, sebelum mendaki ke puncak.
Namun, saat sampai di pos 5, korban mengeluh sakit hingga tidak sadarkan diri. Ahmad Fauzi, Porter yakni yang membawanya langsung turun ke basecamp dan meminta pertolongan ke anggota SAR.
Di lokasi, korban kemudian dinyatakan meninggal dunia, setelah ada pendaki lain yang berprofesi sebagai dokter, ikut memeriksa korban. Puluhan anggota SAR yang dikerahkan harus saling bahu membahu membawa korban turun dari pos 5.
Evakuasi berlangsung dramatis, untuk bisa membawa korban turun hingga ke basecamp pendakian, pada Minggu dini hari. “2 regu SAR diberangkatkan untuk mengevakuasi korban. Setelah dilakukan pemeriksaan, korban dinyatakan meninggal dunia dan langsung dibawa ke RSUD Guteng Tarunadibrata untuk proses selanjutnya,” kata Trisno, salah seorang anggota tim SAR.
Pendakian Gunung Slamet dengan ketinggan mencapai 3.428 meter dari permukaan laut memang membutuhkan kesiapan fisik yang prima sebelum melakukan pendakian. Para pendaki juga diharapkan membawa peralatan lengkap, karena kondisi alam yang cepat berubah di Gunung Slamet.