spot_img
Kamis, Januari 30, 2025
spot_img

Rumah Pengasingan Bung Hatta dan Bung Sjahrir di Sukabumi Jadi Museum Sejarah

Baca Juga

Sukabumi Berita | Rumah pengasingan yang pernah menjadi tempat tinggal Bung Hatta dan Bung Sjahrir di Sukabumi, yang terletak di kompleks Sekolah Tinggi Polisi (Setukpa), akan segera diubah menjadi museum sejarah.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan, rumah pengasingan ini menyimpan nilai sejarah yang luar biasa. Menurutnya, kisah perjuangan kedua tokoh besar ini memberikan kontribusi besar dalam merebut kemerdekaan bangsa.

“Rumah ini bisa menjadi bagian dari rangkaian sejarah perjalanan Bung Hatta dan Sjahrir. Kita tahu bahwa Bung Karno diasingkan ke Bengkulu dan berbagai tempat lain yang kini menjadi situs bersejarah. Begitu pula dengan Bung Hatta dan Sjahrir, yang merupakan bagian penting dari sejarah perjuangan kemerdekaan,” kata Fadli Zon setelah meninjau rumah tersebut di Setukpa Lemdiklat Polri, Rabu (29/1/2025).

Sebagai tokoh penting dalam perjuangan bangsa, Bung Hatta dan Bung Sjahrir memiliki peran yang tak tergantikan. Mereka berdampingan dengan Bung Karno dan Tan Malaka dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Proses pengasingan yang dialami kedua tokoh ini, termasuk saat di Sukabumi, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sejarah bangsa.

Fadli Zon juga menekankan perlunya kajian mendalam untuk menyusun narasi sejarah yang akan disajikan di museum tersebut.

“Kita perlu membuat kajian mendalam terkait periode ini, karena sering kali kurang dibahas. Bung Hatta dan Bung Karno memiliki hubungan yang relatif dekat dengan Jepang, terutama ketika ada janji-janji kemerdekaan seperti pembentukan BPUPKI dan PPKI. Ini bisa menjadi bagian dari edukasi sejarah yang lebih komprehensif,” jelasnya.

Kementerian Kebudayaan, bersama Balai Kebudayaan Jawa Barat, para sejarawan, dan pimpinan Polri, akan bekerja sama untuk merevitalisasi situs ini. Selain itu, mereka juga berencana merekonstruksi interior rumah agar menyerupai kondisi aslinya, termasuk replika kursi dan tempat tidur.

“Dari segi bangunan, ini masih asli, dibangun sekitar tahun 1917 dengan gaya khas Hindia Belanda. Struktur seperti plafon tinggi, bentuk pintu, dan denah rumah masih sesuai dengan bentuk awalnya. Kami ingin menghidupkan kembali cerita sejarahnya di tempat ini,” tambah Fadli Zon.

Dukungan penuh datang dari Kepala Setukpa Lemdiklat Polri, Brigjen Pol Dirin, yang menyatakan kesiapannya untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait pengadaan barang replika.

“Kita berharap setelah ada kunjungan beliau, program revitalisasi bisa terwujud,” ungkapnya.

Dirin juga menyoroti pentingnya status rumah pengasingan ini yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. Menurutnya, revitalisasi akan mencakup kajian menyeluruh mengenai elemen-elemen yang perlu ada di lokasi tersebut.

“Jadi revitalisasi termasuk kajian-kajian mana yang harus ada di sini, yang sekarang masih kosong. Dan saya berharap nanti ada kontribusi yang signifikan dari instansi terkait berkaitan cagar budaya ini dalam pengadaan replika atau barang-barang yang ada di sini,” pungkasnya.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
Terbaru

Pekan Kreasi Anak Kota Sukabumi 2025, Melatih Kecerdasan dan Kreativitas

Sukabumi Berita | Pekan Kreasi Anak Kota Sukabumi sukses digelar di halaman Gedung Juang 45, kemarin. Acara ini dibuka langsung Penjabat...
spot_img
spot_img