SukabumiBerita.com—Angka prevalensi kasus stunting di Kabupaten Sukabumi masih menduduki 5 besar wilayah dengan kasus tertinggi di Provinsi Jawa Barat (Jabar). Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Sukabumi, yang juga merupakan Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting, Iyos Somantri.
Wabup Iyos menyebut saat ini prevalesi stunting di Kabupaten Sukabumi berada di angka 27%, turun 0,05% dari sebeumnya yang mencapai 27,05%, berdasarkan hasil terakhir Survey Kesehatan Indonesia (SKI).
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus melakukan intervensi hingga ke lingkup terkecil masyarakat, untuk memberikan pemenuhan kebutuhan gizi serta edukasi pencegahan stunting. Meski angkanya masih cenderung tinggi, namun Iyos optimis prevalensi stunting secara bertahap bisa terus ditekan.
“Alhamdulillah data terakhir stunting kita turun dari 27,5% menjadi 27% jadi turun 0,5%. Meski demikian karena kita berangkatnya dari 27,5% jadi cukuo berat (turunnya), jadi kita masih bertengger di posisi 5 besar di tingkat Provinsi Jawa Barat,” ungkap Iyos, Selasa (20/8/2024).
Pemkab Sukabumi akan memaksimalkan peran perangkat daerah hingga kader di seluruh wilayah, untuk bisa bergerak cepat melakukan penanganan dan pencegahan kasus stunting baru.
Tidak hanya itu, Pemkab juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pusat, untuk bisa mengkolaborasikan program penanganan stunting hingga di daerah, agar target penurunan stunting di tingkat nasional yang mencapai 14% dapat terwujud.
