Sukabumi Berita | Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana menyebutkan, investasi yang besar akan berdampak langsung terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bobby memastikan rasa aman dan nyaman sehingga para investor yang datang ke Sukabumi dapat berinvestasi sebesar-besarnya.
Hasil dari peningkatan PAD ini akan digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat secara menyeluruh. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Sukabumi terus melakukan berbagai langkah strategis guna mempermudah akses investasi dan menciptakan ekosistem usaha yang sehat dan ramah bagi pelaku ekonomi.
Salah satu langkah konkret dalam mendorong kemudahan berusaha adalah melalui Forum Perangkat Daerah (FPD) yang digelar oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPT) Kota Sukabumi pada Kamis, 24 April 2025.
Forum ini mengangkat tema “Optimalisasi Pelayanan Publik dan Investasi Menuju Kota Sukabumi Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru.” Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, Kepala Bappeda, seluruh SKPD, serta perwakilan KADIN, dan mitra lainnya.
Dalam forum tersebut, Bobby Maulana menyampaikan pentingnya sinergi antarlembaga untuk meningkatkan PAD melalui layanan publik yang lebih efisien.
Ia menyampaikan bahwa rencana strategis pemerintah tidak boleh berhenti hanya pada dokumen perencanaan, tetapi harus diterjemahkan menjadi aksi nyata yang menyentuh kepentingan masyarakat. Salah satunya adalah melalui penyederhanaan sistem perizinan yang nantinya akan dirancang dalam skema layanan satu pintu.
Langkah tersebut akan diberlakukan bagi semua pihak, termasuk event organizer, komunitas, hingga organisasi masyarakat yang hendak menyelenggarakan kegiatan.
“Dengan sistem ini, semua perizinan dapat diproses secara lebih cepat dan transparan. Tujuan utamanya adalah menciptakan kenyamanan dan kepastian hukum bagi semua pihak yang berusaha di Kota Sukabumi, sekaligus menjadikan perizinan sebagai pintu masuk pertumbuhan ekonomi lokal,” ungkap Bobby.
Pembangunan infrastruktur strategis seperti jalan tol yang sedang berlangsung juga menjadi perhatian pemerintah. Menurut Bobby Maulana, proyek ini akan membawa dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi kota.
Ia menegaskan pentingnya kesiapan daerah dalam menyambut arus masuk pengunjung dan wisatawan. Oleh karena itu, kawasan wisata seperti Cikundul akan diprioritaskan untuk dikembangkan sebagai destinasi unggulan yang mampu menjadi wajah baru Kota Sukabumi.
Wakil Wali Kota Sukabumi pun memberikan amanat agar DPMPT menjadi fasilitator yang tidak hanya mampu menyederhanakan proses perizinan, tetapi juga mampu membimbing masyarakat dalam memahami dan memanfaatkan potensi ekonomi yang mereka miliki.
Ia berharap perizinan di Kota Sukabumi tidak hanya cepat, tapi juga berkualitas, sehingga kepercayaan masyarakat dan investor dapat terus meningkat.
Iskandar Ifhan, Kepala DPMPTSP, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa forum ini memiliki fungsi strategis untuk memastikan rencana strategis DPMPT selaras dengan RPJMD Kota Sukabumi.
Menurutnya, forum ini juga menjadi ruang diskusi untuk menyelaraskan program-program antarperangkat daerah agar tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan saling mendukung dan terintegrasi.
Sebagai bentuk inovasi layanan, DPMPTSP mengembangkan aplikasi Si JIMAT (Siap Jemput Perizinan dengan OSS) yang bertugas untuk menjemput bola, melacak, menemukan, dan mendaftarkan pelaku usaha yang belum memiliki legalitas.
Diharapkan, dengan pendekatan ini, masyarakat khususnya pelaku UMKM bisa mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang menjadi syarat mutlak bagi pelaku usaha untuk berkembang dan mengakses pembiayaan dari perbankan.
Dengan fondasi pelayanan publik yang semakin baik dan kolaborasi antarlembaga yang diperkuat, Kota Sukabumi meneguhkan diri sebagai salah satu kota yang siap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat.
Pemerintah berharap, dengan langkah ini, Sukabumi akan semakin dikenal sebagai kota yang ramah investasi, kompetitif, dan berpihak pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.
