SukabumiBerita.com—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi berupaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan melakukan intervensi sejumlah program kesehatan. Salah satu yang menjadi perhatian yakni pengentasan kasus stunting.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menjelaskan, penanganan permasalahan kesehatan harus dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan unsur pentahelix. Marwan juga menekankan, peran tenaga kesehatan di wilayah harus mampu mengevaluasi berbagai program kesehatan, yang terintegrasi dan mampu menyelesaikan berbagai isu kesehatan salah satunya adalah permasalahan stunting.
“Para aparat wilayah hingga bila perlu Bhabinkamtibmas juga bisa membantu teman-teman nakes untuk mengentaskan isu stunting di setiap wilayah. Saya titip para tenaga kesehatan di wilayah untuk terus memperbaiki pelayanan kepada masyarakat,” kata Bupati Marwan, kemarin.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Agus Sanusi menambahkan, untuk mengintervensi masalahan kesehatan terdapat empat indikator yang harus dimiliki seorang tenaga kesehatan diantaranya indikator promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Selain itu ia juga mengimbau agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta berperan aktif dalam upaya menjaga lingkungan dalam mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
“Apabila keempat hal ini dilakukan, maka Kabupaten Sukabumi mampu mencetak generasi bangsa yang berkualitas untuk menyongsong indonesia emas dimasa depan. Lindungi diri dan keluarga dari berbagai isu penyakit. Terapkan pola hidup bersih dan sehat sebagai bentuk transformasi kesehatan untuk indonesia maju,” terangnya.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Sukabumi mencapai 27 persen. Hal ini masih menjadi atensi serius bagi Pemerintah Daerah, untuk bisa ditekan kasus stunting, sehingga tujuan dari peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dapat tercapai.