Sukabumi Berita | Kapolres Sukabumi AKBP Samian meminta warga masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca buruk. Hal itu dia sampaikan dalam merespons sejumlah kejadian bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi akhir-akhir ini.
Berdasarkan informasi dari BMKG, saat ini wilayah Sukabumi mulai memasuki periode musim hujan, di mana potensi cuaca ekstrem pun dapat terjadi yang memicu bencana hidrometeorologi. Samian menyebut berdasarkan pemetaan, bahwa terdapat beberapa Kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang masuk zona merah rawan terjadi longsor dan pergeseran tanah.
“Dimusim penghujan ini November ke Desember curah hujan tinggi. Jadi kita menghimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap bencana, karena beberapa Kecamatan di Sukabumi itu rawan bencana longsor karena curah hujan yang cukup tinggi ada pergeseran tanah dan itu seharusnya sudah bisa di antisipasi,” kata AKBP Samian kepada awak media dikutip, Senin (2/12/2024).
AKBP Samian menambahkan, beberapa waktu dirinya bersama pemerintah kewilayahan Nagrak sempat mengunjungi wilayah terdampak pergeseran tanah di Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak. Pihaknya akan memastikan bahwa bencana ini semaksimal mungkin akan diantisipasi dan tidak terulang.
Kapolres juga meminta kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Sukabumi, untuk mencari solusi dalam upaya mengurangi risiko bencana longsor.
“Kita memastikan dengan Pak Camat dengan Danramil juga Polsek supaya kita memastikan agar kondisi ini jangan sampai terjadi ditempat lain. Kita antisipasi sedini mungkin, beruntung tidak ada korban jiwa namun hal ini bisa menjadi pembelajaran kita sebagai pemangku kepentingan di Sukabumi untuk melakukan langkah-langkah antisipasi dan mengingatkan warga untuk waspada,” katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memprediksi bahwa puncak musim hujan periode 2024/2025 akan terjadi antara bulan November 2024 hingga Februari 2025. Masyarakat agar melakukan mitigasi bencana serta meningkatkan kewaspadaan untuk menekan dampak buruk dari bencana alam.
