Macan Tutul Turun Gunung Makan Ternak di Sukabumi

0
Macan Tutul masuk perangkap.

SukabumiBerita.comMasyarakat Sukabumi sedang was-was dengan adanya macan tutul yang berkeliaran memangsa hewan ternak. Dari Juli hingga Agustus 2024 ini, dua kecamatan di Sukabumi kedatangan macan tutul.

Awalnya di Kecamatan Cikidang, serangan macan tutul kembali terjadi di Kecamatan Cikakak. Macan Tutul memakan satu ekor kambing milik warga di Kampung Legok Jabon, Desa Cirendang, Kecamatan Cikakak. Secara letak geografis, antara kejadian pertama di wilayah Cikidang dengan Cikakak, masih berada satu hamparan di bawah perbukitan kawasan Gunung Salak.

“Kejadiannya Kamis (8/8/2024) kemarin, satu ekor kambing warga dimangsa. Ramainya itu baru pagi tadi, saya cek ternyata benar, kondisi kambing itu diseret sejauh beberapa meter dari kandang,” kata Tisna (40), warga setempat kepada wartawan.

Tisna menceritakan, kondisi ternaknya itu sudah ditemukan dalam keadaan mati, dengan kondisi leher terluka. Namun entah bagaimana, si hewan itu diduga kembali lagi dan menyeret bangkai kambing peliharaan itu lebih jauh hingga ditemukan dengan keadaan lebih mengenaskan.

“Saat ini warga menggiatkan ronda malam, terutama di kandang-kandang peliharaan. Khawatir Macan Tutul balik lagi memangsa ternak,” katanya.

Sebelumnya, warga di kaki bukit Gunung Paok, kawasan perbukitan Gunung Salak tepatnya di Desa Cikarae Thoyyibah, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi juga hewan ternaknya diacak-acak Macan Tutul. Terdapat 8 ekor kambing peliharaan milik Tarip Kasim (50) yang semuanya mati.

“Hewan itu diduga memangsa jam 03.00 WIB – 04.00 WIB, ketahuan jam 06.00 WIB, Sabtu (3/8/2024) pagi. Kenapa begitu, karena pas tengah malam saya kontrol peliharaan saya itu masih ada,” kata Tarip kepada wartawan.

Tarip mengaku kaget saat akan memberi makan kambing peliharaannya. Delapan ekor tergeletak dengan kondisi bagian leher tercabik, sementara dua ekor lainnya dalam keadaan lemah.

“Mau kasih makan kambing kaget, kondisi kambing sudah tergeletak, leher berlubang yang dua selamat kita langsung sembelih, kondisi leher yang dua itu juga nyaris putus. Kandang kambing sengaja jauh dari rumah karena kan enggak nak ke lingkungan ya,” katanya.

“Saat datang ke kandang sudah banyak darah kirain ada yang motong ternyata akibat luka di leher, mirip gigitan kemudian ada bekas cengkeraman. Dulu pernah kejadian juga seperti ini, itu karena Macan Tutul,” katanya dengan yakin.

BBKSDA Resor Konservasi Wilayah VI Sukabumi memastikan hewan buas yang memangsa ternak warga di wilayah Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu adalah Macan Tutul. Hewan yang dikenal dengan nama latin Panthera Pardus Melas itu diketahui dari bekas jejak yang tertinggal di sekitar lokasi kejadian.

“Ya, dilihat dari jejak, hasil penelusuran tim gabungan KSDA, TNGHS, Perhutani itu macan tutul,” kata Kepala Resor Konservasi Wilayah VI Sukabumi BBKSDA Isep Mukti Miharja, kemarin.

Isep mengatakan, BBKSDA sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat. “Kemungkinan Macan muncul yang paling dekat ke hutan lindung Perum Perhutani petak 30,” katanya.

“Macan tutul merupakan predator atau puncak jaringan rantai makanan, bila diburu akan berakibat pada satwa di bawahnya seperti babi, monyet, ular akan merajalela, meningkatkan penjagaan dan perondaan, mengokohkan kandang domba dari mudahnya macan mengganggu domba,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini