PajakOnline | Hujan yang sering turun deras dengan intensitas cukup lama yang disertai angin kencang berpotensi mendatangkan bencana alam di Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat Taupik mengatakan setiap kali hujan, di sejumlah lokasi dilaporkan terjadi banjir limpasan. Tak hanya menggenangi ruas-ruas jalan, banjir limpasan juga berdampak terhadap permukiman warga.
“Teranyar kejadian banjir limpasan pada Minggu (24 Agustus). Banjir limpasan terjadi di ruas Jalan RH Didi Sukardi di Kecamatan Citamiang,” kata Novian, kemarin.
Banjir limpasan dipicu kondisi saluran air yang tak optimal. Penyebabnya sumbatan sampah yang menghambat aliran air. “Karena saluran air tersumbat sampah, maka meluap ke ruas jalan hingga ke permukiman warga,” kata Novian.
Novian mengungkapkan masih adanya oknum warga masyarakat yang membuang sampah sembarangan membuat saluran air tersumbat, mampat. Terutama saluran ke aliran-aliran menuju sungai, akibat mampat menyebabkan terjadinya banjir.
“Banjir limpasan yang terjadi kebanyakan karena saluran air yang tersumbat sampah. Kami sering mengimbau masyarakat agar tak membuang sampah ke aliran sungai. Tapi ini terus terjadi,” katanya.
Di tengah kondisi intensitas curah hujan yang cenderung meningkat, kata Novian, BPBD pun meningkatkan kewaspadaan. Salah satu upaya mengantisipasi banjir limpasan dilakukan dengab mitigasi di lapangan.
“Setiap hari petugas kami turun ke lapangan melakukan monitoring sebagai upaya mitigasi. Seandainya di lapangan ada yang harus ditangani, petugas kami langsung melakukannya. Mitigasi ini sangat penting untuk menghindari dampak besar akibat bencana,” pungkas Novian.