SukabumiBerita.com—Kawanan monyet memasuki kawasan pemukiman warga di Kampung Anggayuda RT 02/11 Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Monyet-monyet yang diduga kelaparan tersebut membuat resah warga karena suka mengejar-ngejar warga untuk meminta makanan. Selain itu, kawanan monyet juga sering mengacak-acak kebun sayuran dan buah-buahan yang ditanam warga.
Warga setempat, Ratnasih (36) kepada wartawan, mengaku sudah tiga hari terakhir dia dan keluarganya didatangi kawanan monyet. Rumahnya yang dikelilingi pepohonan menjadi sasaran kawanan monyet yang kelaparan. Ratnasih mengatakan monyet memakan nanas yang dia tanam di kebun sekitar rumahnya. Dia khawatir monyet liar sewaktu-waktu bisa masuk ke rumahnya.
“Untuk sekarang memang hanya berkeliaran di sekitar rumah saja, tidak sampai masuk ke dalam rumah. Tapi tetap saja takut. Sudah tiga hari ini ketakutan. Baru pertama kali kejadian begini, sebelumnya belum pernah. Takutnya nanti kalau semakin terbiasa di sini, monyet bisa saja masuk ke dalam rumah warga,” kata Ratnasih, kemarin.
Sementara itu, Kepala Desa Pamuruyan Ujang Dayat menyebut kawanan monyet masuk ke permukiman warga baru kali ini terjadi. Dia sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengevakuasi kawanan monyet tersebut kembali ke habitatnya. Ujang mengaku sudah meminta agar tim gabungan dari Forkopimcam Cibadak untuk segera melakukan penanganan.
“Menurut laporan dari warga ada kawanan monyet yang berkeliaran sampai ke rumah-rumah. Warga merasa resah karena takut menyerang anak-anak. Makanya kami minta tim resque segera melakukan penanganan. Bagaimanapun caranya, yang penting warga tidak merasa resah lagi. Karena ini binatang liar, biar petugas yang berwenang yang melakukan penanganan,” kata Ujang Dayat.
Ujang juga mengaku keheranan bagaimana kawanan monyet tersebut bisa masuk ke perkampungan warga yang bisa dibilang jauh dari kawasan hutan lindung atau kawasan hutan lainnya. “Mungkin habitat aslinya terganggu, atau bagaimana kita tidak tahu dari mana asalnya. Kawasan ini kan jauh dari hutan lindung atau hutan-hutan lainnya. Makanya kita minta ke pihak yang lebih berkompeten untuk menangani, dengan cara apapun,” katanya.