SukabumiBerita.com—Sebuah video merekam kawanan monyet ekor panjang yang berada di area perumahan warga. Beberapa di antara monyet itu terekam mencoba masuk ke dalam rumah melalui ventilasi jendela.
Kawanan monyet yang memasuki pemukiman warga tersebut terjadi di Kampung Kubang, RT 03 RW 05, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak Kabupaten Sukabumi, Micky mengatakan, dugaan penyebab primata ekor panjang masuk permukiman, akibat di daerah tersebut sudah terkena proyek pembangunan Tol Bocimi Seksi 3 ruas Cibadak-Sukabumi.
Sehingga area hutan kecil Ciirateun yang menjadi tempat hidupnya kawanan monyet, langsung berdekatan dengan permukiman warga.
“Iya, dugaan mah ada karena aktivitas pembangunan jalan Tol Bocimi Seksi 3. Tapi, belum bisa di pastikan. Terlebih, lokasi kawanan monyet itu turun dari hutan atau kebun kecil Ciirateun,” kata Micky, kemarin.
Fenomena turunnya kawanan monyet menurutnya telah dialami warga setempat sejak beberapa waktu sebelumnya. Namun kali ini dirasakan lebih sering.
“Menurut warga, sebelum ada pengerjaan Tol Bocimi itu, juga memang suka ada kawanan hewan (monyet) itu, tapi setelah ada aktivitas proyek Tol Bocimi, kawanan monyet itu sekarang sampai masuk pemukiman,” katanya.
Maraknya peristiwa kawanan monyet ekor panjang memasuki pemukiman tersebut telah terjadi sejak dua pekan terakhir. Bahkan, dia menyebut, monyet ada yang masuk ke rumah dan warung hingga mengejar anak-anak yang sedang bermain.
“Iya, itu ada videonya yah. Monyet tersebut tangannya sempat masuk jendela melalui pintu ventilasi udara dan menarik-narik gorden jendela rumah. Jadi, memang belum menyerang warga, cuma masuk pemukiman, tentunya meresahkan sekali buat warga,” katanya.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihak BPBD telah melakukan upaya antisipasi kelompok monyet masuk pemukiman warga dengan membuat jerat manual menggunakan sistem tali jerat, sistem perangkap kandang, dan sistem pancingan dengan umpan satwa sesama jenis.
“Kita kasih umpan lagi di untuk menjerat hewan itu. Iya, kita umpannya menggunakan hewan monyet juga. Namun, hingga laporan ini dibuat, proses upaya evakuasi masih berlangsung dan belum membuahkan hasil yang memuaskan,” katanya.
“Sampai sekarang kami belum berhasil mengevakuasinya. Bahkan satwa sejenis milik warga yang dijadikan umpan mengalami luka cukup serius, akibat agresvitas satwa liar tersebut,” katanya.