spot_img
Sabtu, November 23, 2024
spot_img

Ibu Hamil di Sukabumi Terjang Banjir Mau Melahirkan

Baca Juga

SukabumiBerita.comSeorang ibu hamil, Rani (25 tahun), warga kampung Bantarpanjang RT 02/04/ Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dibantu kader posyandu terus berjalan kaki menerjang banjir untuk menuju puskesmas, Jumat, 15 Maret 2024.

Dengan menahan rasa sakitnya, seorang ibu hamil yang hendak melahirkan itu terpaksa terus berjalan kaki menerjang banjir untuk menuju puskesmas demi menyelamatkan si buah hati yang ada di dalam kandungannya.

Perjuangan sang ibu tersebut menjadi viral di media sosial. Dalam video yang beredar, ibu hamil itu berusaha melewati banjir di jalanan yang tingginya sekitar 50 sentimeter sampai 60 sentimeter. Tak lama setelah mereka tiba di puskesmas akhinya ibu hamil tersebut melahirkan bayi perempuannya.

Menurut Rani, jarak rumah ke puskesmas itu sekitar 6 kilometer. Namun, pada saat itu kondisi di wilayahnya sedang turun hujan dengan intensitas tinggi, sehingga jalanan tergenang banjir.

“Saat itu saya mau melahirkan, sudah 9 bulan, lalu saya menghubungi kader sama bidan, akhirnya dijemput sama bidan melewati banjir, saya juga takut soalnya enggak ada jalan lain,” katanya Selasa (18/3/2024).

Kader posyandu, Neneng (50) yang pada saat itu membantu Rani mengatakan pada Jumat, 15 Maret 2024 lalu, dirinya mendapat laporan bahwa ada pasien yang mau melahirkan. Maka segeralah dijemput ke rumahnya bersama bidan desa.

Kemudian dalam perjalanan menuju puskesmas, kendaraan keluarga yang membawa pasien tidak bisa lewat, sehingga pasien terpaksa jalan kaki, sedangkan kendaraan ambulans menunggu di seberangnya.

“Langsung berangkat, tiba-tiba di perjalanan hujan begitu besar lalu banjir, saya menggandeng tangan ibu hamil langsung dibawa untuk berjalan, alangkah susahnya saat melewati banjir itu,” katanya.

Bidan Desa Mandrajaya, Suryani Purwa Utami mengaku spontan pada saat itu mengambil video ibu hamil saat menerjang banjir tersebut.

“Pasien itu warga binaan saya sebagai bidan desa, waktu itu saya tidak sengaja mengambil video pada pemberangkatan ke puskesmas dan saya pun tidak tahu videonya akan menjadi viral,” ujarnya.

Menurutnya, jalan tersebut hanya satu-satunya akses untuk menuju puskesmas. Jika perjalanan pada saat itu tidak diteruskan maka nyawa ibu dan anaknya terancam. “Untuk kondisi sekarang alhamdulillah bayinya sehat, mamahnya sehat tidak ada keluhan dan tidak ada kendala apa-apa,” katanya.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
Terbaru

IFS Dukung Penuh Badan Gizi Nasional

Sukabumi Berita | Ketua Dewan Pembina Gerakan Berbagi Pangan Dunia yang menaungi fokus program Indonesia Food Share (IFS) Amirullah mendukung penuh...
spot_img
spot_img