Sukabumi Berita | Cuaca ekstrem mendominasi bencana di daerah Sukabumi, Jawa Barat, dalam enam bulan terakhir ini. Pemicunya, intensitas curah hujan tinggi yang disertai angin kencang.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat Taupik menyebutkan, selama Januari-Juni terdapat 131 kejadian bencana. Mayoritas merupakan bencana hidrometeorologi karena dampak curah hujan seperti banjir dan tanah longsor.
“Dari 131 kejadian bencana, paling banyak cuaca ekstrem. Data kami, ada 54 kali cuaca ekstrem selama kurun enam bulan terakhir,” katanya, Senin (7/7/2025).
Hampir setiap bulan terjadi cuaca ekstrem. Paling banyak kejadiannya pada Januari sebanyak 19 kali. Kemudian pada Februari sebanyak 1 kali, Maret 7 kali, April 14 kali, Mei 11 kali, dan Juni 2 kali.
Selain cuaca ekstrem, bencana hidrometeorologi juga berdampak terjadinya banjir. Data BPBD setempat terjadi 51 kali banjir.
Lalu tanah longsor 14 kali, kebakaran permukiman 9 kali, dan angin topan 3 kali. Hingga saat ini kondisi cuaca masih beranomali.
Novian menuturkan, potensi kebencanaan masih berpeluang terjadi mengingat masih terdapat curah hujan.
“Hanya sekarang intensitasnya sedang dan rendah. Mudah-mudahan tidak ada dampak signifikan dari cuaca saat ini,” pungkasnya.