Sukabumi Berita | Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Sukabumi siap mendorong peningkatan ekonomi kreatif atau ekraf lokal. Dekranasda akan menjadi katalisator penting dalam pemajuan UMKM dan ekraf di daerah.
Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Sukabumi, Ranty Rachmatillah, saat melantik pengurus baru untuk periode 2025–2030 dalam acara khidmat di Ruang Utama Sekretariat Daerah (Setda) Kota Sukabumi, Rabu (30/4/2025) kemarin.
Hadir dalam acara tersebut Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki; Wakil Wali Kota, Bobby Maulana; unsur Forkopimda, perwakilan OPD terkait, serta pelaku UMKM dan perajin lokal.
Ranty Rachmatilah menegaskan komitmennya membangun Dekranasda sebagai wadah yang solid bagi perajin Sukabumi.
“Kita memulai dari nol. Membangun sesuatu dari awal memang tidak mudah, tapi dengan semangat kolaborasi, kita bisa menjadikan Dekranasda rumah besar bagi para pengrajin,” ujarnya.
Ia menambahkan, Dekranasda akan fokus pada pendampingan pelaku industri kreatif agar produk lokal bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Galeri Dekranasda masih dalam penataan, tapi kami berkomitmen untuk bekerja keras, cerdas, dan ikhlas demi kemajuan kerajinan Sukabumi,” tegasnya.
Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, dalam kesempatan yang sama menyoroti peran strategis Dekranasda dalam penguatan ekonomi kreatif.
“Ini bukan sekadar wadah keterampilan, tapi juga ruang kolaborasi antara pemerintah, ASN, dan pengrajin untuk mendorong pemasaran produk lokal,” katanya.
Ia berharap Dekranasda bisa berkontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui peningkatan kualitas dan distribusi produk.
“Kami akan dukung dengan regulasi, sistem hibah transparan, serta digitalisasi perizinan dan sertifikasi agar produk Sukabumi bisa naik kelas hingga diekspor,” jelasnya.
Acara pelantikan ditutup dengan penandatanganan berita acara, pembacaan ikrar pengurus, dan foto bersama. Momen ini menjadi langkah awal bagi Dekranasda untuk menggerakkan ekonomi kreatif Kota Sukabumi secara lebih inklusif dan berdaya saing.