spot_img
Jumat, November 22, 2024
spot_img

Daya Beli Masyarakat Turun, Kota Sukabumi Alami Deflasi

Baca Juga

SukabumiBerita.comKota Sukabumi mengalami deflasi sebesar 0,19% per 1 Oktober 2024. Kondisi tersebut mengindikasikan terjadinya penurunan daya beli masyarakat, walaupun di sisi lain harga komoditas bahan pokok rata-rata mengalami penurunan.

Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan terjadinya penurunan daya beli merupakan sebuah tantangan bagi pemerintah daerah. Terutama menjaga stabilitas atau keseimbangan antara inflasi dan deflasi.

“Deflasi terjadi secara nasional yang dipicu penurunan daya beli masyarakat;” kata Kusmana di Sukabumi, Rabu (23/10/2024).

Kusmana menjelaskan, pemerintah daerah terus berupaya menstabilkan inflasi melalui berbagai program. Salah satunya melalui program Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Opadi merupakan program dari Pemprov Jabar dengan tujuan membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” jelasnya.

Kusmana mengatakan saat ini perkembangan harga berbagai komoditas masih cenderung berfluktuasi. Namun secara umum, pasokannya dipastikan aman hingga akhir tahun ini.

“Berfluktuasinya harga berbagai komoditas di pasaran karena perbedaan pola panen. Ini mempengaruhi variasi pasokan dan harga pangan,” ungkapnya.

Terjadinya kesenjangan harga antara produsen dan konsumen disebabkan berbagai faktor. Di antaranya hambatan distribusi, cuaca, biaya transportasi yang tinggi, serta pengelolaan stok yang kurang optimal.

“Semua faktor ini memiliki potensi memicu fluktuasi pasokan dan harga pangan. Pada akhirnya kondisi ini memengaruhi tingkat inflasi,” ujarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Adrian Hariadi mengatakan, sejauh ini DKP3 telah menggelar pasar murah sebanyak 18 kali. Sumber anggarannya dialokasikan dari APBD Kota Sukabumi.

“Selain itu, upaya pengendalian inflasi juga dilakukan dengan menyalurkan sebanyak 10.769 kilogram beras CPPD (cadangan pangan pemerintah daerah) kepada 336 kepala keluarga. Penerimannya termasuk kalangan petani yang mengalami gagal panen akibat kekeringan,” kata Adrian, kemarin.

Oleh Karena itu, lanjut dia, perlu penyamaan persepsi dan meningkatkan kolaborasi serta sinergitas dalam upaya pengendalian inflasi. Secara rutin, DKP3 dan Dinas Kumindag Kota Sukabumi memantau perkembangan harga, terutama di Pasar Pelita dan Tipar Gede, sebagai langkah strategis memastikan stabilitas pasokan dan harga pangan.

“Kami juga berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian melaksanakan gerakan tanam bawang merah yang bertujuan meningkatkan produktivitas pangan di tengah tantangan perubahan iklim global,” pungkasnya.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
Terbaru

IFS Dukung Penuh Badan Gizi Nasional

Sukabumi Berita | Ketua Dewan Pembina Gerakan Berbagi Pangan Dunia yang menaungi fokus program Indonesia Food Share (IFS) Amirullah mendukung penuh...
spot_img
spot_img