spot_img
Rabu, Maret 12, 2025
spot_img

BPBD Kabupaten Sukabumi Pertahankan Status Siaga Bencana sampai Februari 2025

Baca Juga

Sukabumi Berita | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi memutuskan untuk mempertahankan status siaga bencana hidrometeorologi hingga akhir Februari 2025. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipatif mengingat kondisi cuaca yang masih menunjukkan intensitas hujan tinggi disertai angin kencang di berbagai wilayah.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena menjelaskan, cuaca ekstrem yang terus berlangsung meningkatkan potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, serta angin kencang atau puting beliung.
“Kami tetap siaga untuk memastikan penanganan darurat dapat dilakukan dengan cepat dan efektif,” kata Deden.

Sejak awal 2025, sejumlah bencana hidrometeorologi telah melanda berbagai kecamatan di Sukabumi. Data sementara mencatat bahwa pada Januari saja terjadi 68 kejadian bencana, yang terdiri dari 21 kejadian tanah longsor, tiga kejadian banjir, 40 kejadian angin kencang, dan empat kejadian pergerakan tanah.

Dampak dari bencana tersebut cukup signifikan. Sebanyak 56 rumah mengalami kerusakan ringan, 18 rumah rusak sedang, dan 2 rumah rusak berat. Selain itu, 32 rumah terancam terdampak, serta 16 fasilitas umum dan sosial mengalami kerusakan. Total kerugian akibat bencana ini ditaksir mencapai Rp1,39 miliar. Meski demikian, tidak ada korban jiwa maupun luka yang dilaporkan.

Untuk mempercepat penanganan bencana dan meminimalkan dampak yang ditimbulkan, BPBD telah mengerahkan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) di 47 kecamatan. Tim ini bertugas untuk memantau kondisi lapangan, melakukan koordinasi, serta menyalurkan bantuan bagi warga terdampak.

Selain itu, BPBD terus mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana dan segera melaporkan kejadian ke petugas terdekat. Pihaknya juga rutin memantau prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai dasar dalam mengambil langkah antisipatif.

“Kami meminta warga yang berada di daerah rawan bencana agar meningkatkan kewaspadaan dan tidak ragu melaporkan kejadian yang berpotensi membahayakan. Dengan koordinasi yang baik, kita bisa mengurangi dampak buruk akibat bencana,” katanya.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
Terbaru

THR dan Gaji Ke-13 Sebanyak 9,4 Juta Aparatur Negara Dipastikan Cair

Sukabumi Berita | Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan kebijakan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan Gaji ke-13 bagi 9,4 juta Aparatur...
spot_img
spot_img