Sukabumi Berita | Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Korwil 6 Sukabumi-Cianjur, Asep Abdulqodir, mengungkapkan kebutuhan rumah murah di Sukabumi masih minim atau masih kurang banyak. Dia menyampaikan, masyarakat di Kabupaten Sukabumi bisa mendapat rumah murah bagi yang pertama kali memiliki rumah. Mereka adalah warga yang berpenghasilan rendah. Khususnya ASN dan para pekerja dari berbagai perusahaan di wilayah Sukabumi dan difasilitasi BP Tapera.
“Kami ingin menekankan pentingnya FLPP bagi MBR. Ini sejalan dengan program Presiden Prabowo dalam Asta Cita, yaitu pembangunan 3 juta rumah. Di Sukabumi sendiri, kebutuhan rumah masih sangat tinggi. APERSI membangun sekitar 600 unit rumah per tahun untuk wilayah Kabupaten Sukabumi,” kata Asep saat sosialisasi FLPP di Sukabumi, Kamis (3/7/2025).
Dalam sosialisasi tersebut, ia menyebutkan, puluhan peserta hadir dari berbagai kalangan masyarakat hingga bagian HRD dan perusahaan yang beroperasi di wilayah Sukabumi Jawa Barat.
Kepala Subdivisi Pemasaran Pembiayaan BP Tapera, Ikhsan Damali menjelaskan, bahwa FLPP terbuka untuk siapa saja yang belum memiliki rumah, baik yang memiliki penghasilan tetap maupun tidak tetap.
“Selama memenuhi kriteria kelayakan KPR dan belum memiliki rumah, mereka bisa mengakses program ini,” ujarnya.
Ia menegaskan, kepemilikan rumah KPR FLPP diperuntukkan bagi yang belum punya rumah dan masuk dalam kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Oleh karena itu, katanya, kepemilikan rumah tidak terbatas pada ASN atau pekerja formal saja.
“Yang penting layak secara finansial untuk mengakses KPR melalui bank yang bekerja sama,” jelas Ikhsan.
Sementara itu, Pimpinan Cabang Bank BJB Kabupaten Sukabumi, Ahmad Djuansjah, menambahkan bahwa pihaknya secara aktif mendukung program Asta Cita, termasuk target pembangunan 3 juta rumah secara nasional.
“Bank BJB mendapat fasilitas untuk membangun 10 ribu rumah di Jawa Barat. Di Sukabumi sendiri, targetnya 100 ribu rumah, yang diperuntukkan bagi masyarakat yang belum memiliki rumah, termasuk ASN, P3K, dan para buruh,” ujar Ahmad.
Ia juga menekankan bahwa Bank BJB siap memfasilitasi masyarakat dari awal, mulai dari penyediaan informasi, pengajuan KPR, hingga pemilihan lokasi rumah yang sesuai dengan kebutuhan pemohon.
“Lokasinya bebas, bisa disesuaikan dengan pusat aktivitas pemohon. Nantinya, developer yang akan membangun rumah sesuai dengan permintaan,” tambahnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya konkret sinergi antara pemerintah pusat, lembaga keuangan, dan pengembang perumahan dalam memastikan masyarakat kecil dapat memiliki rumah layak huni.
“Hal ini diharapkan menjadi salah satu solusi mengatasi backlog perumahan yang masih tinggi di wilayah Sukabumi dan sekitarnya,” pungkasnya.