Sukabumi Berita | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mengimbau warga masyarakat meningkatkan kewaspadaannya terhadap bahaya banjir dan tanah longsor menyusul masih seringnya terjadi intensitas hujan deras. BPBD mencatat sedikitnya terdapat enam kejadian bencana alam yang terjadi akibat cuaca ekstrim yang melanda sejak pukul 13.00 WIB hingga malam hari sejak Minggu (13/4/2025).
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat Taufik menjelaskan, bencana alam ini tersebar di beberapa titik di antaranya, Tembok Penahan Tanah (TPT) ambruk di Kampung Selagombong RT1/RW8 Kelurahan/Kecamatan Baros, banjir limpasan di Jalan RA Kosasih RW 10 Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole, RW 03 Kelurahan Cikundul Kecamatan Lembursitu, RT2 RW6 Kelurahan Sudajayahilir Kecamatan Baros dan RT3 RW8 Kelurahan Sudajaya Hilir Kecamatan Baros.
“Trotoar atau pembatas jalan ambruk di Jalan Tata Nugraha Kampung Cicadas Kaler RT3 RW5 Kelurahan Jayamekar Kecamatan Baros dan longsor terjadi di Kampung Tegallega RT1 RW 19 Kelurahan/Kecamatan Lembursitu,” kata Novian kepada awak media kemarin.
Novian menerangkan, setelah mendapatkan informasi terkait bencana alam yang terjadi, BPBD menerjunkan sebanyak 15 personel untuk melakukan evakuasi banjir limpasan maupun longsor.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam bencana alam kali ini hanya saja beberapa rumah warga terdampak banjir limpasan sehingga petugas berupaya membantu membersihkan rumah tersebut,” katanya.
BPBD sudah melakukan peninjauan lokasi bencana. Penyebab banjir limpasan kebanyakan akibat saluran drainase tidak berfungsi dengan baik. Dampaknya, saat turun hujan dengan intensitas tinggi air meluap hingga ke rumah warga.
“Kebanyakan akibat saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik karena terjadi pendangkalan dan tersumbat sampah,” katanya.
Oleh karena itu, Novian selalu mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan karena dapat menjadi salah satu penyebab banjir limpasan. “Kami imbau agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan khususnya ke sungai maupun selokan karena dapat mengakibatkan banjir,” pungkasnya.