Konservasi Indonesia Tanam Ribuan Bibit Pohon di Sukabumi

0
Proses penanaman Ribuan Bibit Pohon di Sukabumi oleh Konservasi Indonesia dan PepsiCo. Foto: Istimewa.

SukabumiBerita.comKonservasi Indonesia (KI) bekerja sama dengan PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages berupaya mendukung upaya pemulihan ekosistem daerah aliran sungai dalam pengelolaan kelestarian bentang alam Gunung Gede Pangrango dan Gunung Halimun Salak (Gedepahala). Mereka melakukan penanaman lebih dari 70 persen, dari total 5.568 bibit, ditanam di lahan pertanian seluas 30 hektare milik masyarakat yang bermukim di Desa Ambarjaya, Sukabumi, Selasa (6/8/2024) kemarin.

Nantinya, ribuan bibit tanaman komoditi tersebut di antaranya 1.333 bibit tanaman pala, 1.278 bibit pohon alpukat, 1.000 bibit tanaman salam, 996 bibit pohon sirsak, 500 bibit pohon ganitri, dan 461 bibit pohon petai akan ditanam pada sebagian bentang alam Gedepahala, yang merupakan kawasan hutan terbesar di Jawa Barat.

Kawasan ini berperan sebagai hutan hujan dataran rendah, wilayah tangkapan air bagi kabupaten di sekelilingnya sekaligus perlindungan satwa endemik seperti owa jawa, surili jawa, elang jawa, dan macan tutul.

Kepala Desa Ambarjaya, Eman Suherman mengungkapkan desanya, salah satu yang berada di bentang alam Gedepahala dengan kondisi tanah yang semakin kritis. Hal itu berdampak menurunnya kualitas sumber air bersih dan produksi pertanian yang menyokong perekonomian masyarakat.

“Dengan adanya program pemulihan ekosistem lahan yang akan dilakukan di lahan pertanian Desa Ambarjaya, kami berharap dapat membawa kesejahteraan ekonomi dan kelestarian lingkungan secara jangka panjang. Ke depannya, kami juga berupaya dapat mengembangkan produk olahan hasil pertanian,” kata Eman, Selasa (6/8/2024).

Gedepahala dan ekosistem sekitarnya menyuplai 231 miliar liter air bersih bagi lebih dari 30 juta masyarakat Jakarta dan Jawa Barat seperti Sukabumi, Cianjur, Bogor, Bekasi, Depok, dan Tangerang (BPS, 2022).

Ketua Dewan Pengurus Konservasi Indonesia, Meizani Irmadhiany, menuturkan program pemulihan ekosistem daerah aliran sungai ini bertujuan untuk memberi perlindungan ekologi sekaligus mendukung perekonomian masyarakat. Melalui tutupan vegetasi hutan dan lahan yang dilakukan di Desa Ambarjaya, kata Meizani, nantinya fungsi ekosistem sebagai penyimpan air, penahan banjir, longsor, dan sumber pangan dapat diperbaiki.

“Upaya pemulihan ekosistem berkontribusi dalam pengelolaan kelestarian yang terfokus pada optimalisasi lahan pertanian masyarakat dengan cara agroforestri. Wilayah-wilayah pertanian di lahan masyarakat dikembalikan fungsi ekologinya dengan tetap menyeimbangkan potensi ekonomi serta produktivitas budi daya pertanian bagi 4.886 penduduk Desa Ambarjaya, yang juga akan memberikan manfaat ganda bagi daerah sekitarnya,” tutur Meizani.

Sebelumnya, budi daya pertanian di wilayah tersebut masih menggunakan teknik konvensional dari segi pola tanam. Namun masyarakat setempat mengalami kesulitan dalam mendapatkan bibit unggul tanaman pertanian sehingga produksi pertanian tidak optimal.

“Mengembalikan fungsi lahan yang terdegradasi bukan hanya melestarikan alam, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Melalui program penanaman bibit komoditas pertanian, dalam beberapa tahun ke depan masyarakat sudah bisa menghasilkan buah yang siap panen,” imbuh Meizani.

Dalam menjalankan program ini, Kelompok Tani Desa Ambarjaya, dengan dukungan KI, akan memimpin upaya pemulihan sekaligus mendapatkan program peningkatan kapasitas dalam mengelola lahan pertanian milik mereka dengan lebih baik. Dalam perjalanannya, kelompok tani diharapkan dapat mandiri dan mampu menyebarluaskan praktik-praktik pertanian lestari, yang tidak hanya memberikan hasil pertanian, tetapi juga menjaga aliran sungai.

Sejalan dengan komitmen Konservasi Indonesia dalam pelestarian air, Asif Mobin, CEO PepsiCo Indonesia mengatakan bahwa PepsiCo memiliki komitmen dalam Net Water Positive tahun 2030. Komitmen ini mencakup upaya perusahaan dalam mengurangi penggunaan air secara keseluruhan dan mengembalikan lebih banyak air daripada yang dikonsumsi, khususnya di wilayah dengan risiko air tinggi di lingkup operasional perusahaan.

“Sebagai bagian strategi transformasi global PepsiCo Positive (pep+), yang fokus pada keberlanjutan dan menciptakan dampak positif bagi komunitas dan planet, PepsiCo Indonesia aktif dalam memahami dan mengatasi tantangan air di tingkat lokal. Bermitra dengan Konservasi Indonesia dan masyarakat lokal dapat mendorong inisiatif dalam pelestarian alam dan mengisi kembali sumber daya air di Jawa Barat,” pungkas Asif.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini