SukabumiBerita.com—Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan stok pangan nasional aman menjelang Hari Raya Idul Adha 2024. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan menurut proyeksi neraca pangan, stok pangan pokok strategis nasional secara umum dipastikan aman dan tercukupi, utamanya untuk memenuhi stok selama momentum Idul Adha mendatang.
“Ada El Nino, La Nina atau apapun itu, Badan Pangan Nasional harus memastikan bahwa stok pangan dalam kondisi yang aman dan cukup,” kata Arief dalam keterangan resmi, dikutip hari ini.
Adapun, per 7 Juni 2024, stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog tercatat sebanyak 1,7 juta ton. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengarahkan kementerian/lembaga terkait untuk memastikan stabilitas pangan terjaga dengan baik serta terdistribusi secara merata dan terjangkau bagi masyarakat.
Selain itu, Arief juga memastikan ketersediaan daging ruminansia dalam kondisi cukup. Menjelang Iduladha, Bapanas akan menggelar rapat koordinasi bersama stakeholders terkait guna mengidentifikasi jumlah sebaran sapi hidup (livestock). Tujuannya, agar upaya fasilitasi distribusi pangan (FDP) dapat dilaksanakan dengan baik.
“Khusus untuk menghadapi momentum hari raya di mana kebutuhan untuk kurban meningkat, ini akan dirapatkan pada Selasa oleh Deputi kami, tapi sebenarnya secara keseluruhan mengenai komoditas ruminansia daging sapi dan kerbau, kondisinya aman,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengungkapkan, menyediakan sebanyak 1.300 ekor sapi hidup guna memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Idul Adha 2024 ini. “Kami laporkan, saat ini juga memiliki stok 280 ton (daging sapi) dan kemudian livestock 1.300 ekor sapi. Jadi ini siap bila masyarakat membutuhkan,” terangnya.
Pemerintah juga melakukan berbagai upaya untuk mengamankan pasokan dan harga pangan. Salah satunya melalui gerakan pangan murah (GPM) di seluruh Indonesia. Tercatat per 7 Juni 2024, GPM dilaksanakan sebanyak 5.036 kali di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi.
Selain itu, pemerintah juga terus menyalurkan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Hingga saat ini, Bulog tercatat telah menyalurkan 755.000 ton beras yang tersebar di pasar tradisional maupun ritel modern. Bagi masyarakat berpendapatan rendah, pemerintah menyalurkan bantuan pangan beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Pada tahap 2 atau periode April-Juni 2024, realisasi bantuan pangan mencapai 322.158 ton atau 48,80 persen dari target.