SukabumiBerita.com—Kerugian akibat bencana alam yang terjadi di Kota Sukabumi mencapai Rp1,2 miliar selama kurun Januari-Februari 2024 atau dua bulan. Besarnya nilai kerugian pada periode itu dipicu dampak yang ditimbulkan akibat bencana tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat Taupik mengatakan, berbagai bencana yang terjadi di Kota Sukabumi menimbulkan kerugian secara materil di kalangan masyarakat. Dampak bencana itu mayoritas menimbulkan kerusakan pada bangunan.
“Hasil pendataan, nilai kerugian akibat bencana selama Januari-Februari tahun ini ditaksir mencapai sebesar Rp1.256.800.000,” kata Novian, kemarin.
Kejadian bencana di Kota Sukabumi selama Januari-Februari sebanyak 54 kali. Rinciannya, 31 kejadian merupakan bencana cuaca ekstrem, tanah longsor sebanyak 7 kali, angin puting beliung 6 kali, banjir 6 kali, kebakaran permukiman 3 kali, dan gempa bumi 1 kali.
Novian mengungkapkan, nilai agregate kerugian paling besar berasal dari kejadian tanah longsor sebesar Rp392.500.000. Kemudian nilai kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran permukiman sebesar Rp324 juta, cuaca ekstrem sebesar Rp264.300.000, angin puting beliung sebesar Rp256 juta, gempa bumi sebesar Rp15 juta, dan nilai kerugian akibat dampak banjir sebesar Rp5 juta. “Sementara luas lahan yang terdampak bencana mencapai 3.192 hektare,” katanya.
Selama Januari-Februari, kata Novian, memang banyak terjadi bencana hidrometeorologi. Pasalnya, selama periode tersebut intensitas curah hujan relatif masih cukup tinggi.
Khusus selama Februari, ada 18 kejadian bencana. “Curah hujannya masih cukup tinggi, bahkan dikatakan sebagai puncak musim hujan pada Februari,” katanya.