SukabumiBerita.com—Pesantren Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an (Lemka) di Sukabumi menjadi pesantren pertama di Indonesia yang mengelola pendidikan dan pelatihan di bidang seni kaligrafi.
Ratusan santri yang belajar kaligrafi di Pesantren Lemka tidak hanya berasal dari Sukabumi, tetapi juga dari daerah lain. Bahkan ada santri yang berasal dari Malaysia dan Oman.
Salah satu pengajar kaligrafi di Pesantren Lemka, Yogi Zatmika mengatakan ada beberapa jenis kaligrafi yang dipelajari para santri, mulai dari khat naskhi, khat tsuluts, khat farisi, khat diwani Jali, diwani, riq’ah, dan kufi.
Santri lulusan pesantren ini banyak yang menyalurkan bakatnya dengan mengikuti perlombaan MTQ kaligrafi, hingga menjadi pengajar kaligrafi di daerahnya masing-masing. Saat ini santri di pesantren tersebut berjumlah 130 orang. Dibutuhkan waktu 8 bulan untuk bisa menguasai teknik kaligrafi.
“Santri juga belajar khusus untuk cabang MTQ kaligrafi yang sering diperlombakan, yaitu cabang naskah, mushaf, dekorasi, dan emporer. Insyallah untuk ke depannya Lemka juga akan membuka cabang digital,” kata Yogi, Selasa (19/3/2024).
Perajin Lukisan Kaligrafi 3 Dimensi di Sidoarjo Kebanjiran Pesanan Saat Ramadan
Selain mempelajari ilmu kaligrafi, di pesantren ini para santri juga mempelajari Al-Qur’an dan kitab kuning.
Salah seorang santri Lemka asal Jambi bernama Syahrul Khoir (23) menyampaikan, dirinya sengaja datang ke Ponpes Lemka untuk memperdalam ilmu kaligrafinya.
Menurutnya, mempelajari ilmu kaligrafi membutuhkan ketelitian dan keuletan dengan latihan terus-menerus. Sebab, seni kaligrafi bukan hanya keindahan tulisan, tetapi juga detail pada huruf dan tanda bacanya.