spot_img
Jumat, November 22, 2024
spot_img

Upaya Ini Dilakukan Pemkab Sukabumi Stabilkan Harga Beras

Baca Juga

SukabumiBerita.comPemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi terus berupaya untuk menstabilkan harga beras di Kabupaten Sukabumi. Diharapkan sebelum Bulan Suci Ramadhan 1445 H harga beras bisa kembali normal.

“Berbagai upaya terus kami (Pemkab Sukabumi) lakukan agar harga beras kembali normal mulai dari memantau perkembangan harga di pasar tradisional setiap harinya, ketersediaan, pasokan dan menggelar pasar murah beras seperti yang dilaksanakan di Kecamatan Palabuhanratu,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, kemarin.

Menurut Ade, dari hasil pemantauan harga kebutuhan pokok masyarakat yang dilakukan beberapa waktu lalu ditemukan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, tetapi yang paling menonjol adalah beras.

Untuk beras jenis medium saat ini dijual di pasar tradisional mencapai Rp14 ribu sampai Rp15 ribu setiap kilogram atau ada kenaikan sekitar Rp2 ribu-Rp3 ribu/kg. Kemudian untuk jenis premium rata-rata harga untuk eceran Rp16 ribu sampai Rp17 ribu setiap kilogram atau mengalami kenaikan sebesar Rp2 ribu.

Tentunya kenaikan harga beras ini menjadi perhatian utama pihaknya, apalagi menjelang Bulan Suci Ramadhan 1445 H/2024 yang biasanya permintaan beras meningkat. Dampak meningkatnya permintaan dikhawatirkan harga beras terus merangkak naik.

Oleh karena itu, untuk menstabilkan kembali harga beras yang diharapkan bisa terlaksana sebelum Ramadhan, Pemkab Sukabumi menggandeng Badan Urusan Logistik (Bulog) Cianjur untuk menggelar pasar murah beras yang tahap pertama ini dilaksanakan di Alun-Alun Palabuhanratu.

Dalam kegiatan tersebut sebanyak 10 ton beras disediakan untuk masyarakat. Setiap paket beras yang dijual di pasar murah itu seharga Rp53 ribu setiap lima kilogram atau hanya Rp10.600/kg, namun untuk pembeliannya dibatasi 10 kg untuk setiap satu kepala keluarga antisipasi adanya oknum yang melakukan aksi borong beras maupun penimbunan.

“Diharapkan dengan adanya pasar murah beras yang digelar Pemkab Sukabumi dengan dukungan Bulog, harga beras bisa berangsur turun dan kembali normal sebelum Ramadhan yakni Rp10 ribu-Rp11 ribu/kg untuk jenis medium dan premium Rp13 ribu/kg,” katanya.

Sekda Ade mengatakan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Kabupaten Sukabumi, tetapi hampir di seluruh daerah di Indonesia. Naiknya harga pangan utama masyarakat ini dampak dari gagal panen dan kekeringan akibat kemarau panjang di 2023.

Akibatnya waktu tanam padi menjadi mundur sehingga panen pun ikut mundur dampaknya pasokan beras ke pasar berkurang, seharusnya pada Februari sudah mulai masuk musim panen. Dengan upaya yang dilakukan tersebut seperti pemantauan harga hingga menggelar pasar murah beras, pihaknya optimistis sebelum Ramadhan harga beras sudah bisa kembali normal.

Di sisi lain, dia mengimbau kepada warga masyarakat agar tidak panik dengan kenaikan harga beras ini dan jangan sampai melakukan aksi borong karena akan memperburuk keadaan seperti memicu harga beras melonjak. Dan kepada distributor ataupun pedagang, dirinya mengingatkan agar tidak melakukan aksi curang seperti menimbun, jika kedapatan pihaknya tidak segan memproses secara hukum dan aturan yang berlaku.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
Terbaru

IFS Dukung Penuh Badan Gizi Nasional

Sukabumi Berita | Ketua Dewan Pembina Gerakan Berbagi Pangan Dunia yang menaungi fokus program Indonesia Food Share (IFS) Amirullah mendukung penuh...
spot_img
spot_img