SukabumiBerita.com—Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sejumlah wilayah Indonesia bakal mengalami hari tanpa bayangan atau kulminasi pada tahun 2024 ini. Tanpa bayangan artinya matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
“Pada saat itu matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat menghilang, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, Jumat (16/2/2024).
BMKG menjelaskan kulminasi terjadi karena bidang ekuator Bumi atau bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi, sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5o LU s.d. 23,5o LS.
“Hal ini disebut sebagai gerak semu harian matahari,” katanya. Pada tahun ini, BMKG mengungkapkan, matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2024 pukul 10.06 WIB dan 22 September 2024 pukul 19.43 WIB. Adapun pada 21 Juni 2024 pukul 03.50 WIB, matahari berada di titik balik utara dan pada 21 Desember 2024 pukul 16.20 WIB matahari berada di titik balik selatan.
Kapan terjadinya hari tanpa bayangan di Indonesia? BMKG menjelaskan kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh saat matahari berada di khatulistiwa.
Di kota-kota lain, kulminasi utama terjadi saat deklinasi matahari sama dengan lintang kota tersebut. BMKG melaporkan khusus untuk kota Jakarta, fenomena ini terjadi pada 4 Maret 2024, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 12.04 WIB, dan pada 8 Oktober 2024, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 11.40 WIB.
Secara umum, BMKG menyatakan kulminasi utama tahun 2024 di Indonesia terjadi terjadi antara 21 Februari 2024 di Baa, Nusa Tenggara Timur hingga 4 April 2024 di Sabang, Aceh. Dan 7 September 2024 di Sabang, Aceh sampai dengan 21 Oktober 2024 di Baa, Nusa Tenggara Timur.