SukabumiBerita.com—Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat (Jabar) mengakui siaran digital belum merata di wilayahnya. Adapun program Analog Switch Off (ASO) merupakan kewenangan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
“Kita hanya menyiapkan dari sisi lembaga penyiarannya, SDM, dan masyarakatnya,” kata Kepala Diskominfo Jabar, Ika Mardiah dalam keterangannya dikutip hari ini.
Menurut Ika, program ASO di Jabar baru mencakup kawasan Bandung raya dan Bodebek (Bogor, Depok dan Bekasi). Meski demikian, pihaknya tetap berupaya mempersiapkan sarana pendukung supaya digitalisasi televisi bisa menjangkau seluruh daerah, sehingga masyarakat dapat menerima konten-konten berkualitas dari lembaga penyiaran yang ada.
“Program ASO di Jabar sudah terealisasi di Bandung Raya dan Bodebek, masih ada sejumlah wilayah yang belum,” kata Ika.
Sementara itu, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar, Adiyana Slamet menambahkan, pihaknya terus berupaya mendorong pemerintah pusat supaya lembaga yang ditunjuk dalam pendistribusian Set Top Box (STB) segera membagikannya kepada masyarakat kurang mampu, sehingga bisa menikmati layanan siaran digital.
Dari delapan wilayah layanan, baru satu wilayah yang sudah menikmati siaran televisi digital. “Itu masalah kesiapan infrastruktur dan kesiapan distribusi STB. Kita mendorong pemegang multi flexing memberikan STB kepada masyarakat prasejahtera,” kata Adiyana.
“Mohon pemerintah pusat untuk menuntaskan tujuh wilayah layanan di Jawa Barat sehingga masyarakat Jabar mampu menikmati digitalisasi penyiaran atau ASO,” katanya.
Kota dan kabupaten yang telah terjangkau layanan siaran digital, papar Adiyana, yaitu Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat,dan Kota Cimahi. Sementara 18 kota/kabupaten lainnya di Jabar belum menikmati program ASO.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Televisi Siaran Digital Indonesia (ATSDI), Eris Munandar menuturkan, kehadiran ASO memberikan banyak keuntungan tak hanya bagi pemerintah, melainkan juga industri media dan masyarakat.
Eris berharap pada perayaan peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus 2023, seluruh wilayah sepenuhnya bisa menikmati layanan siaran televisi digital.
Menurut Eris, dari sisi pemerintah terjadi penghematan infrastruktur, masyarakat mendapatkan layanan yang lebih canggih, dan bagi industri media akan terjadi efisiensi dalam operasional. “Efisiensi sangat luar biasa sehingga fokusnya bagaimana meningkatkan konten itu sendiri. Pada 17 Agustus kita berharap merdeka digital,” pungkasnya.