
SukabumiBerita.com—Jumlah warga terdampak kekeringan di Kota Sukabumi semakin bertambah. Dari data yang tercatat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga saat ini terdapat sebanyak 6.198 Kepala Keluarga (KK) dengan 22.098 jiwa kekurangan air bersih.
Kepala BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik menjelaskan, akibat musim kemarau panjang kekeringan melanda Kota Sukabumi. Bahkan, 50 daerah yang tersebar di Kecamatan Cikole, Lembursitu, Warudoyong, Gunungpuyuh, Cibeureum dan Kecamatan Baros saat ini memerlukan pasokan air bersih. “Saat ini dampak kekeringan semakin meluas,” katanya kepada awak media.
Sebab itu, BPBD menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) dan Perumda Tirta Bumi Wibawa untuk mendistribusikan air bersih. Alhasil, hingga saat ini sudah ada sebanyak 184.480 liter air bersih yang didistribusikan di 50 lokasi tersebut.
“Alhamdulillah berkat kerjasama dengan PMI dan Perumda Tirta Bumi Wibawa pendistribusian air bersih sudah dilakukan di 50 lokasi dengan menjangkau 6.198 KK dan 22.098 jiwa,” ujarnya.
Novian merinci, sebanyak 25.000 liter air bersih didistribusikan di Kecamatan Cikole dengan menyasar 685 KK dan 2.960 jiwa, 57.480 liter di Kecamatan Lemburistu menyasar 1.588 KK dengan 5.325 jiwa, 29.000 liter di Kecamatan Warudoyong menyasar 696 KK dengan 2.784 jiwa, 5.000 liter.
Kecamatan Gunungpuyuh menyasar 224 KK dengan 1.120 jiwa, 50.000 liter di Kecamatan Baros menyasar 1.761 KK dengan 5.795 Jiwa dan18.000 liter air bersih disalurkan di Kecamatan Cibeureum dengan menyasar 1.244 KK dan 4 116 jiwa. “Tidak menutup kemungkinan jika musim kemarau tetap berlangsung warga terdampak bakal mengalami penambahan,” ucapnya.
Sebab itu, sambung Novian, BPBD Kota Sukabumi tidak hentinya melakukan monitoring disetiap wilayah untuk memastikan warga terdampak kekeringan.
“Jika membutuhkan air bersih warga bisa langsung melaporkannya kepada pihak kelurahan agar segera dapat ditanggulangi,” pungkasnya.