Pertamax Turun Harga Jadi Rp12.800, Stok BBM di Sukabumi Mencukupi

Pemerintah akan menghapus BBM jenis Pertalite pada tahun depan dan menggantikannya dengan Pertamax Green 92. Sumber Foto: Pertamina.
judul gambar

SukabumiBerita.comPertamina menurunkan harga jual produk Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi, atau jenis bahan bakar umum (JBU) jenis Pertamax terhitung kemarin siang pukul 14.00 WIB. Harga Pertamax turun dari Rp13.900 per liter menjadi Rp12.800.

Warga Kota Sukabumi Nana (35) mengaku senang BBM harganya turun, walaupun dia menginginkan harga Pertalite yang dapat diturunkan. “Senang tentunya. Ini menjadi alternatif bila antrian Pertalite terlalu panjang, saya bisa pilih pakai Pertamax karena selisih harganya tidak terlalu jauh,” katanya yang sehari-hari mengendarai city car.

Kepada wartawan, Sales Branch Manager PT Pertamina Regional Sukabumi Andi Arifin mengungkapkan stok Pertamax di Sukabumi untuk setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), sebanyak 4.000 sampai 5.000 liter. “Di seluruh SPBU stok (Pertamax) mencukupi, di atas empat ribu sampai lima ribu liter. Harga terbaru sudah semua ya, tepat pukul 14.00 WIB (kemarin),” kata Andi.

Baca Juga:

Dalam keterangan pers, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, selain Pertamax, produk jenis gasoline (bensin) pertamax turbo (RON 98) juga turun menjadi Rp 14.050 per liter dari sebelumnya Rp15.200, sejak penyesuaian harga terakhir pada 1 Desember 2022 lalu.

Produk BBM diesel yaitu dexlite (CN 51) disesuaikan menjadi Rp16.150 per liter, turun dari sebelumnya Rp18.300 per liter. Sedangkan Pertamina Dex (CN 53) juga mengalami penyesuaian, turun menjadi Rp16.750 per liter dari sebelumnya Rp18.800 per liter.

Menurut Erick harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif mengikuti tren dan mekanisme pasar. Pertamina hanya melakukan penyesuaian harga minyak dunia.