SukabumiBerita.com—Seorang pelajar di Kabupaten Sukabumi menjadi korban pembacokan. Kondisi tangan korban berinisial MA (17) pelajar dari salah satu SMK Swasta di Kecamatan Cicurug mengalami luka bacokan senjata tajam. Saat ini korban masih menjalani perawatan di RS Bhakti Medicare (BMC) Cicurug, Minggu (29/1/2023).
Informasi yang dihimpun dari warga, pembacokan terhadap pelajar dari salah satu SMK swasta di Kecamatan Cicurug tersebut bermula, korban yang tengah berada di pinggir jalan tiba-tiba diserang oknum pelajar dari sekolah lain di ruas Jalan Raya Siliwangi, Kampung Bangkongreang, Desa Benda, Kecamatan Cicurug pada Sabtu (28/1/2023).
Sebelum kejadian pembacokan itu, warga melihat sekelompok pelajar dari arah Kabupaten Bogor menumpangi truk dan sebagian menggunakan sepeda motor melintas di Jalan Raya Siliwangi.
Baca Juga:
Entah apa penyebabnya tiba-tiba korban dikeroyok oleh gerombolan oknum pelajar itu dan ditemukan warga sudah dalam keadaan terkapar di pinggir jalan dengan kondisi luka parah di bagian jari tangan kanannya diduga akibat sabetan senjata tajam. Masyarakat yang melihat kejadian itu langsung melarikan korban ke RS BMC untuk mendapatkan pengobatan.
Kepolisian dari Polres Sukabumi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penganiayaan pelajar tersebut.
Pembacokan juga terjadi di Palabuhanratu. “Anak saya mengalami luka cukup parah di bagian pinggang sebelah kiri dan punggung, sekarang masih menjalani perawatan intensi di RSUD Palanbuhanratu,” kata ayah dari korban yakni Maulana Yusuf (46) kepada wartawan di Sukabumi, Minggu (29/1/2023).
Informasi yang dihimpun dari beberapa sumber, kejadian pembacokan terhadap pelajar berinisial AG (16), warga Kampung Pintu Air Kiaralawang, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu terjadi di dekat Lapang Futsal Office Kampung Kiaralawang, Sumur Bandung, Desa Citepus.
Untuk kronologis pasti penyebab terjadinya pembacokan pada Minggu dini hari terhadap pelajar kelas X di satu SMK swasta Palabuhanratu masih simpang siur. Akan tetapi, informasi berawal dari kasus pengeroyokan dan Andre menjadi salah satu yang terkena sasaran. “Kami belum tahu yang menjadi penyebab dari kejadian ini, pihak keluarga diberi tahu setelah Andre sedang menjalani pengobatan di ruang IGD RSUD Palabuhanratu,” katanya.