SukabumiBerita.com—Kapal selam Titan untuk wisata Titanic hilang kontak di Cope Cade, Atlantik, usai menyelam sekitar satu jam, 45 menit. Kapal selam tersebut mengangkut 5 orang wisatawan miliarder yang diketahui sebagai konglomerat Inggris. Jumlah oksigen yang tersisa kini hanya mampu bertahan hingga hari ini, Kamis (22/6/2023).
Pencarian masih terus dilakukan dan belum membuahkan hasil. Lalu apa yang terjadi jika oksigen di kapal selam itu habis?
Jika kapal selam mulai kehabisan oksigen, mereka yang berada di kapal bisa mengalami gejala gelisah, sakit kepala, kebingungan, detak jantung, meningkat, sesak napas, ujung jari membiru, dan akhirnya kehilangan kesadaran.
Menurut laporan, tubuh hanya bisa bertahan sekitar tiga menit tanpa oksigen. Jika lebih lama dari ini, seseorang akan mengalami kerusakan otak.
Penumpang bisa mati lemas lebih cepat meski masih ada oksigen yang tersisa karena peningkatan karbon dioksida dan kurangnya kemampuan menyaring.
CO2 bisa keluar melalui udara dan ini membutuhkan listrik. Biasanya, kapal memiliki kemampuan untuk mendaur ulang udara: menghilangkan karbon dioksida sambil menambahkan oksigen.
Namun seiring berjalanya waktu, karbon dioksida akan mulai terbentuk karena kapal selam kehilangan kemampuan untuk menghilangkan cukup banyak gas beracun.
“Tingkat karbon dioksida yang meningkat adalah yang pertama membunuh orang ketika mereka berada di lingkungan kedap udara, bukan tingkat oksigennya,” kata mantan direktur kedokteran bawah laut dan kesehatan radiasi Angkatan Laut AS, Dale Mole, seperti dikutip News Nation.
Untuk menjadi penumpang kapal selam wisata tersebut, wisatawan harus membayar tiket seharga Rp3,7 miliar per orang.
Dilansir BBC, Kamis (22/6/2023), upaya pencarian dan penyelamatan besar-besaran sedang dilakukan di kawasan Samudera Atlantik.
Menurut Kapten Penjaga Pantai AS Jamie Frederick pencarian kapal selam Titan sangat rumit dan sulit karena medan operasinya di kedalaman samudera yang luas.
Baca Juga:
“Kami hanya berharap mereka (team pencari) memiliki kemampuan untuk mencapai kedalaman itu kurang lebih 3.800 meter untuk mencari kapal selam tersebut. Ada beberapa harapan bahwa itu bisa terjadi,” katanya.
Di antara lima orang penumpang di Kapal Selam Titan, empat orang sejauh ini telah dikonfirmasi, yakni Hamish Harding, seorang konglomerat Inggris berusia 58 tahun, pengusaha Inggris Shahzada Dawood (48) dan putranya, Suleman Dawood (19) dan traveler Perancis, Paul-Henry Nargeolet (77).
Harding adalah pemimpin Action Aviation, sebuah perusahaan internasional yang berurusan dengan penjualan dan operasi di industri penerbangan bisnis, yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab. The Explorers Club adalah di mana Harding sebagai pendiri.
OceanGate, perusahaan di balik penyelaman, juga telah mengkonfirmasi bahwa kepala eksekutif Stockton Rush ada di kapal selam itu ketika hilang.
Tujuan kapal selam itu adalah membawa wisatawan untuk menyelam di kedalaman ribuan meter selama delapan hari. Mereka akan melihat bangkai kapal terkenal, yang terletak 3.800 meter di bawah permukaan laut Samudera Atlantik.