Dengkul Teman

judul gambar

Oleh: Joko Intarto

SukabumiBerita.comAda ruangan berukuran 87 Meter persegi. Lokasinya di Jalan Raya Matraman. Persis di samping Indomaret. Sederetan dengan Bank DKI, Bank Danamon dan Gramedia, toko buku terbesar di Indonesia itu.

Pemilik ruangan itu sahabat saya. Pengusaha jasa kargo. Ia hanya memakai space tak lebih dari 20 Meter persegi. Hanya untuk layanan administrasi. Pusat distribusi dilakukan di gudang Manggarai, tak jauh dari situ.

“Mas JTO punya ide bisnis apa? Pakai saja,” katanya.

Sudah lima atau enam kali ia menawarkan peluang itu.

Meski belum punya ide, saya sempatkan waktu untuk melihat lokasi tersebut, semalam. Saya ingin tahu bagaimana situasi lingkungan di kiri dan kanannya.

Baca Juga:

Dari sisi lokasi, saya rasa sangat strategis. Bisa untuk menjalankan usaha jasa perkantoran. Dari sisi ukuran ruangan, 67 Meter persegi cukup besar. Kalau dihitung sewa, ongkosnya pasti tidak kecil.

Cerita di atas menggambarkan bahwa membangun usaha tidak melulu bermodal uang. Pertemanan terbukti menjadi modal usaha yang tak ternilai. Semakin banyak teman kita, semakin banyak pula peluang yang bisa kita dapatkan. Itulah salah satu kiat bisnis modal dengkul.

Saya belajar bisnis modal dengkul dari Pak Wahyu Indrasakti Saidi. Strategi bisnisnya yang unik itu, kemudian saya jadikan program talkshow di Jak TV pada 2008. Judulnya “Modal Dengkul, Dapur Ngebul” yang tayang mingguan sebanyak 13 episode.

Tiga menteri kabinet SBY hadir dalam program siaran yang diproduksi di halaman kantor BRI Cabang Utama Pasar Minggu itu. Semuanya punya kisah membangun usaha modal dengkul. Sangat inspiratif.

Saya ingin membuat inspirasi bisnis modal dengkul lagi. Di Matraman Raya itu. Cuma belum ketemu ide.