SukabumiBerita.com—Sebanyak 2.536 Kepala Keluarga (KK) di sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi kesulitan mendapat air bersih akibat dampak musim kemarau.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi telah melakukan upaya distribusi air bersih untuk warga terdampak kekeringan. “Data terakhir yang kami rekap, ada 5 kecamatan yang kesulitan air bersih antara lain Kecamatan Gegerbitung, Kecamatan Cicantayan, Cisaat, Cikembar dan Gunungguruh,” kata Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna, dikutip hari ini.
Dari 5 kecamatan tersebut, ada sebanyak 6 desa terdampak dengan jumlah keseluruhan KK sebanyak 2.536. “Total distribusi atau upaya penanganan air bersih yang sudah disalurkan sebanyak 76 ribu liter air bersih. Kita kolaborasi dengan PMI Kabupaten pendistribusian air bersih dan imbauan terkait dampak fenomena EL Nino,” ungkap Daeng.
Hingga saat ini, dijelaskan Daeng, BPBD masih memonitor kemungkinan dampak kekeringan di 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
“Kami berkoordinasi dengan 47 kecamatan mengenai data kekeringan yang terjadi. Kami juga berkoordinasi dengan instansi terkait, lembaga kemanusiaan dan PDAM untuk terus melakukan pendistribusian air bersih ke wilayah yang terdampak,” kata Daeng.
Tidak hanya BPBD, informasi diperoleh pihak kepolisian juga menyalurkan air bersih di titik lokasi yang terdampak kekeringan. Terakhir, 6.500 liter air bersih disalurkan di Kampung Cipatuguran, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
“Kami belum lama ini menyalurkan air untuk masyarakat yang tengah mengalami kesulitan akibat kemarau di wilayah Desa Jayanti. Kami menurunkan water canon berisi air bersih untuk disalurkan ke warga,” kata Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede.
“Sebanyak 6.500 (liter) air bersih kita berikan ke warga yang sudah mengantre dengan membawa berbagai macam penampung air. Alhamdulillah, kita akan coba melakukan monitor untuk daerah lain yang juga terdampak untuk kembali menyalurkan air bersih,” pungkas Maruly.