Sukabumi Berita | Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sukabumi bersama Bea Cukai Bogor berhasil menyita sebanyak 4.252 bungkus rokok ilegal dari berbagai merek, dengan total 82.772 batang dalam operasi gabungan yang digelar di empat kecamatan: Jampangkulon, Ciracap, Cibitung, dan Surade.
Kepala Satpol PP Kabupaten Sukabumi Akhmad Riyadi menjelaskan operasi ini merupakan tindak lanjut dari pengumpulan informasi intensif selama beberapa bulan terakhir.
“Operasi ini hasil dari penertiban bersama Bea Cukai, yang memiliki kewenangan utama. Kami telah melakukan 12 kali pengumpulan informasi, tiga kali imbauan, dan satu kali operasi,” kata Akhmad kepada awak media di Palabuhanratu, Rabu (16/7/2025).
Jumlah rokok ilegal yang diamankan, lanjutnya, jauh melebihi target awal yang hanya sekitar 5.000 batang. “Kami menemukan lebih dari 82 ribu batang dari 16 merek rokok berbeda,” katanya.
Sebagian besar rokok ditemukan di wilayah Kecamatan Surade dan Ciracap — dengan sekitar 55 ribu batang berasal dari Surade dan lebih dari 10 ribu batang ditemukan di Ciracap.
Meski diduga berasal dari luar daerah, bahkan dari beberapa wilayah di Jawa, pihaknya tetap berkomitmen untuk mencegah peredarannya di Sukabumi melalui pendekatan sosial dan pembinaan kepada pedagang.
“Sebelum operasi, kami telah memberikan sosialisasi agar tidak mengedarkan rokok ilegal. Namun masih ada yang melanggar,” kata Akhmad.
Ia juga menegaskan bahwa operasi ini tidak hanya bertujuan penindakan, tapi juga mendorong para produsen rokok ilegal agar mengurus perizinan cukainya. “Ada produsen yang sebelumnya kena operasi dan kini sudah legal. Harapan kami, 16 merek yang ditemukan kali ini bisa menyusul,” ujarnya.
Seluruh barang bukti telah diserahkan kepada Bea Cukai untuk proses hukum lebih lanjut dan rencananya akan segera dimusnahkan.
Akhmad mengimbau masyarakat dan pedagang agar tidak lagi mengedarkan rokok ilegal. “Ini bukan hanya soal hukum dan kerugian negara, tapi juga kesehatan. Rokok legal saja sudah berdampak buruk, apalagi yang ilegal yang campurannya tak diketahui. Mari hentikan peredarannya,” pungkasnya.