
SukabumiBerita.com—Para pejuang Hamas menghujani wilayah Israel dengan lebih dari 5.000 roket. Serangan tersebut langsung dibalas Israel dengan menggempur Gaza pada Minggu (8/10/2023) kemarin. Akibatnya, ribuan orang tewas, mayoritas warga sipil.
Para pejuang Hamas juga terus melancarkan operasi di wilayah Israel, menyebabkan 700 warga negara zionis itu kehilangan nyawa. Mengutip Reuters, serangan para pejuang Hamas di kota-kota Israel pada Sabtu (7/10/2023) lalu dinilai sebagai serangan paling mematikan sejak Mesir dan Suriah terlibat dalam perang Yom Kippur melawan Israel, 50 tahun lalu.
Sejumlah analis menilai serangan Hamas tersebut berpotensi memicu konflik lain di kawasan Timur Tengah.
Sebagai balasan serangan Hamas, Israel melancarkan serangan udara hingga menghantam blok-blok perumahan, terowongan, masjid, dan rumah pejabat Hamas di Gaza. Bahkan serangan tersebut juga menyasar rumah sakit yang dibangun Indonesia di Gaza. Lebih dari 400 orang tewas akibat serangan zionis itu, termasuk 20 anak-anak.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertekad melakukan balas dendam yang besar. “Harga yang harus dibayar oleh Jalur Gaza akan sangat berat dan akan mengubah kenyataan dari generasi ke generasi,” kata Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.
Di luar Gaza yang diblokade, pasukan Israel dan militan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran saling baku tembak artileri dan roket. Sementara di Mesir, dua turis Israel ditembak mati bersama seorang pemandu wisata.
Seruan untuk menghentikan perang kini datang dari seluruh dunia, meskipun negara-negara Barat sebagian besar mendukung Israel. Sementara itu, Iran, Hizbullah, dan para pengunjuk rasa di berbagai negara Timur Tengah memuji Hamas. Di Israel selatan pada Minggu kemarin, para pejuang Hamas masih melawan pasukan keamanan Israel lebih dari 24 jam pascaserangan kejutan mereka.